JAWABAN
NO 1
1.
Pada PC (Program Counter) berisi angka 300, maka instruksi yang akan diambil
adalah instruksi yang terletak pada memori alamat 300. Yaitu instruksi dengan
kode 1940. Instruksi diambil dari memori kemudian disimpan di register
instruksi (instruction register).
2.
Kode 1940 merupakan instruksi dengan kode operasi (operation code) 1. Diikuti dengan 940
yang merupakan alamat operand. Opcode 1 berarti instruksi untuk meng-copy data
dari alamat operand ke akumulator. Maka
data yang terletak di alamat 940 di copy ke accumulator untuk diproses dalam
siklus eksekusi.
3.
Setelah itu isi PC ditambah satu
(increment) sehingga isinya menjadi 301. Artinya instruksi berikutnya yang
harus diambil dari memori dan dieksekusi terletak di memori alamat 301, yaitu
instruksi dengan kode 5941. Instruksi tersebut mengandung opcode 5 dan alamat
operand 941.
4.
Karena 5 berarti penjumlahan antara isi
akumulator dengan isi memori yang alamatnya diberika di sebelah angka 5, maka
isi akumulator dijumlahkan dengan isi memori alamat 941. Kemudian hasil
penjumlahannya dikembalikan ke akumulator.
5.
Setelah PC ditambah satu, maka isinya
menjadi 302, sehingga instruksi berikutnya yang diambil dari memori adalah
2941, yaitu opcode 2 dan operand 941.
6.
2941 adalah perintah untuk mencopy isi
akumulator ke memori alamat 941.
JAWABAN
NO 2
Cloud hosting adalah
sebuah solusi hosting yang amat handal, mudah untuk berkembang dengan biaya
yang terjangkau – berbeda dengan solusi hosting tradisional dalam beberapa
aspek penting. Berikut adalah daftar perbedaan-perbedaan yang ada
sehingga anda bisa lebih mudah memahaminya:
Web
Hosting Tradisional
Pada penyedia jasa
layanan web hosting tradisional, website anda di-hosting-kan pada sebuah mesin
server. Hal ini memang murah dan cocok bahkan bagi yang memiliki budget
kecil sekalipun. Pada dasarnya anda bisa mendapatkan jasa layanan shared
hosting dengan biaya bahkan kurang dari $1/bulan di luar sana. Namun
demikian, menggunakan account shared hosting seperti ini juga berarti anda
sebenarnya berbagi-pakai sumberdaya mesin server yang sama dengan beberapa
pengguna account shared hosting yang lain. Website anda pada dasarnya
menggunakan sumberdaya mesin server yang sama dengan yang digunakan oleh
website-website lainnya yang di-hosting-kan pada mesin server tersebut, yakni
CPU, RAM, kapasitas disk, bandwidth dll. Mesin-mesin server yang
menjalankan account-account shared hosting seperti ini pada umumnya selalu
penuh. Jika ada salah satu website yang membebani server tersebut, maka
seluruh pengguna server tersebut akan merasakan dampaknya yakni kecepatan
loading website yang menurun, kinerja yang buruk atau bahkan kegagalan server
secara menyeluruh (server down).
Web hosting
tradisional yang mengandalkan sistem server tunggal seperti ini juga mudah
sekali untuk mengalami masa kegagalan server (server downtime) yang lebih lama
oleh karena perbaikan /kegagalan hardware (motherboard yang rusak, CPU, RAM,
harddisk, power supply, dll) yang bisa memakan waktu hingga berjam-jam (ini
kalau seandainya sang penyedia jasa layanan hosting tersebut menyediakan stok
cadangan untuk perlengkapan server bersangkutan) dan bahkan hingga berhari-hari
(jika sang penyedia jasa layanan hosting tidak punya stok cadangan dan terpaksa
harus memesan terlebih dahulu kepada vendor).
Cloud Web Hosting
Pada sistem cloud,
website anda di-hosting-kan pada serangkaian server-server yang saling berhubungan
satu sama lain dan berfungsi sebagai satu kesatuan. Anda tidak harus
bergantung pada satu mesin server saja – jika salah satu mesin server rusak,
mesin server lainnya akan segera mengambil alih dengan jeda waktu yang singkat
saja sehingga masa kegagalan server (server downtime) menjadi amat minimal.
Website anda
mendapatkan alokasi sumberdaya yang dikhususkan (CPU, RAM dan kapasitas disk)
yang tidak dibagi-pakai dengan pengguna lainnya. Jika situs anda
mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak dan membutuhkan sumberdaya yang lebih
lagi, anda bisa dengan mudah melakukan upgrade ke paket hosting yang lebih baik
dengan jumlah sumberdaya yang lebih banyak. Jika salah satu pengguna
melebihi batas penggunaan sumberdaya yang sudah dialokasikan untuknya, maka
hanya website sang pengguna bersangkutan sajalah yang akan mengalami penurunan
performa/tidak bisa di-load. Pengguna-pengguna lainnya beserta
website-website lainnya tidak akan terpengaruh sama sekali. Penggunaan
sumberdaya diantara para pengguna di sistem cloud akan menjadi adil dan
dibatasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini tentu saja akan
mencegah penyalahgunaan penggunaan sumberdaya oleh pengguna itu sendiri atau
oleh pengguna yang lain.
3. Cloud computing atau komputasi
awan merupakan definisi untuk teknologi komputasi grid (grid computing)
yang digunakan pada pertengahan hingga akhir 1990-an. Jargon komputasi awan
mulai muncul pada akhir tahun 2007, digunakan untuk memindahkan layanan yang
digunakan sehari-hari ke Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi.
Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan contoh
yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan
email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook
atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser
memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
JAWABAN
NO 3
Setelah membaca
berbagai literature, maka Cloud Computing dapat saya pahami seperti dibawah ini
:
Secara umum,
layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi/perangkat
lunak, platform, dan infrasturktur (Software as a Service, Platform as a Service,
dan Infrastructure as a Service)
1.
Software
as a Service (Saas)
Pada SaaS, aplikasi
atau perangkat lunak yang kita gunakan tersedia di internet. Lebih sederhana
berlangganan software, dibandingkan dengan membelinya karena masalah
maintenance dan support telah diurus oleh Cloud Provider dan kita tinggal
menggunakannya. Tetapi SaaS dapat menjadi pedang bermata dua apabila kita
sering menggunakan perangkat lunak tertentu. Bisa-bisa biaya yang dikeluarkan
jika menggunakan software pada Cloud lebih tinggi daripada jika kita memiliki
perangkat lunak tersebut di komputer kita.
Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
2.
Platform
as a Service (PaaS)
Platform as a Service
(PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut
lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi,
dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk
menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang
kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan
“rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi,
misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita
sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang
penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat
tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus
layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service,
Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi
yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi
yang kita buat.
Pada lapis Platform as a Service, kita dapat men-deploy aplikasi yang kita buat di Cloud. Maksudnya, kita dapat membuat aplikasi, dan aplikasi tersebut kita host di Cloud Provider. Bisa juga, kita tidak perlu menginstal software untuk membuat aplikasi, tetapi kita juga dapat mendesain aplikasi, membangun, men-deploy, dan meng-host aplikasi kita di internet. PaaS juga dikenal dengan Cloudware.
3.
Infrastructure
as a Service (IaaS)
Infrastructure as a
Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa”
infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa
definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) ,
memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana
setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan
kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh
penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon),
TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu
membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita
rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual
tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb
dengan segera.
Pada lapis
infrastruktur ini, seakan-akan kita mempunyai perangkat keras dan segala isinya
pada remote server, termasuk perangkat lunak didalamnya. Maka dari itu, sinonim
dari layer/lapisan ini adalah Everything as a Service (XaaS). Sinonim lainnya
adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita “menyewa” infrastruktur
atau hardware provider Cloud Computing, seperti server space, network
equipment, memory, CPU cycle, dan storage space.
Kendali dan Tanggung
Jawab Layanan
Perbedaan SaaS, PaaS
dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang dilakukan
oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Pada gambar 3, di
jelaskan stack (jenjang) teknologi komputasi dari Networking naik hingga ke
Application. Di situ juga dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan
cloud memberikan layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai
memegang kendali dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.
Mulai dari kanan, pada
SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab penyedia layanan cloud. Konsumen
benar-benar hanya mengkonsumsi aplikasi yang disediakan.Pada PaaS, penyedia
layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen
memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema
database-nya.Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking
hingga
Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System ke atas.Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
JAWABAN NO. 4
Terkait dengan artikel sebelumnya mengenai “Aplikasi
Perkantoran di Era Cloud Computing”, pada artikel kali ini akan dibahas beberapa contoh aplikasi
perkantoran berbasis Cloud Computing. Aplikasi perkantoran berbasis Cloud Computingmemungkinkan kolaborasi kerja secara online dengan segala
fitur yang ada seperti penyimpanan data secara online, layanan rapat online,
pembuatan berbagai jenis dokumen, dan banyak hal lain.
Untuk bisa memberikan gambaran yang lebih jelas, akan dibahas
lebih mendalam mengenai kekurangan dan kelebihan beberapa contoh aplikasi
perkantoran yang ada, yakni Google Apps, Office 365, dan Zoho, dilihat dari
beberapa aspek.
Google Apps terdiri dari sekumpulan aplikasi berbasis cloud
dengan beberapa bagian utama yaitu Google Apps Email, Kalender, Drive, Docs,
Sites, serta Vault (pengarsipan). Saat ini paket Google Apps terdiri dari 3
pilihan yaitu :
1.
Google Apps-Free, dapat digunakan secara cuma-cuma, diperuntukkan
bagi penggunaan personal atau kelompok dengan maksimal 10 pengguna dimana
masing-masing akan mendapat kapasitas penyimpanan email sebesar 10 GB.
2.
Google Apps for
Business, jumlah pengguna tidak terbatas dan
masing-masing pengguna mendapat kapasitas email sebesar 25 GB, jaminan waktu
operasional 99,9%, pengelolaan perangkat seluler, pe-nonaktif-an iklan,
dukungan 24 jam sehari. Paket ini berbayar sebesar 5 USD per pengguna per bulan
dengan masa uji coba gratis selama 30 hari.
3.
Google Apps for
Business dengan vault, memiliki fitur
dasar yang sama dengan paket Google Apps for Business namun
memiliki kemampuan dalam hal pengarsipan email dan kebijakan retensi. Untuk
dapat menggunakan paket ini, pengguna dikenakan biaya sebesar 10 USD per
pengguna per bulan.
Office 365 merupakan sekumpulan aplikasi Microsoft Office
System berbasis Cloud Computing sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
Layanan Office 365 terdiri dari beberapa bagian utama yaitu Office Web
Apps, Office Professional Plus,SharePoint Online, Exchange
Online, dan Lync Online. Office 365 menyediakan berbagai paket
dengan berbagai kategori diantaranya Small Businesses, Midsize
Businesses and Enterprises, Education, serta Government dengan
harga yang bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Paket Small Business dengan fitur yang hampir sebanding
dengan Google Apss for Business ditawarkan seharga 6 USD per
pengguna per bulan dengan masa uji coba gratis selama 30 hari.
Sebagaimana Google Apps dan Office 365, Zoho terdiri dari
sekumpulan aplikasi berbasis Cloud Computing sehingga memungkinkan pengguna untuk mengakses
melalui situs yang disediakan. Aplikasi perkantoran yang ditawarkan oleh Zoho
terdiri dari 3 kategori utama yaitu Business Apps, Collaboration Apps, serta Productivity
Appsdengan jumlah aplikasi mencapai lebih dari 20 jenis. Aplikasi pada Zoho
dapat digunakan secara Cuma-Cuma oleh pengguna individu. Namun Zoho menawarkan
berbagai jenis paket untuk bisnis atau perusahaan dengan berbagai kategori
sesuai dengan jenis kebutuhan pengguna. Paket penggunaan aplikasi perkantoran
bagi perusahaan dikenakan biaya sebesar 3 USD per pengguna per bulan untuk
edisi standar, sedangkan untuk edisi premium dikenakan biaya 5 USD per pengguna
per bulan dengan masa uji coba gratis selama 15 hari.
0 komentar:
Posting Komentar